KAJIAN MA’RIFAT
Ma’rifat ialah istilah atau sebutan dari bersatunya suatu
Hubungan Hamba dengan pencipta-Nya. Makhluk dengan Tuhan-Nya.
Di Ciptakan-Nya seluruh Alam dan Makhluknya itu semua di
dasari oleh satu kalimat cinta. Cinta inilah suatu Rasa yang menciptakan
seluruh kehidupan. dari hidupnya cinta menjadi Rasa menjadi kehidupan dunia dan
akhirat.
Cinta yaitu Rasa Allah Hakekatnya itulah Dzat Rosulullah
SAW (Sifat Rasa). Tidak mungkin ada seluruh Alam dan Makhluknya termasuk kita
semua tanpa adanya Rosulullah SAW.
Inilah Cinta yang
isinya : Pengabdian, Pengorbanan dan Kesetiaan.
Mari
kita belajar mengkaji agar mengerti dan memahami bagaimana Allah dan sifat hidup-Nya
Allah yang telah dicontohkan dalam kehidupan Rasulullah SAW.
Untuk mengenal Allah tentunya melalui sifat-sifatnya.
20 sifat wajib dan 20 sifat mustahil bagi Allah
telah di buka dengan jelas oleh para Aulia. Kini kita buka hal yang tersembunyi
di dalam satu sifat zais-Nya Allah yang masih samar dan rahasia.
Satu
sifat zais atau wenang-Nya Allah ialah Alam diri yang Goib adanya. Allah
Wenang, kepada siapa saja memberikan petunjuknya memperkenalkan DzatNya, Tak
peduli anak-anak, tak peduli miskin, tak peduli tidak pernah pesantren, tak
peduli tidak bisa baca Al-Quran, semuanya Hak Mutlaknya Allah. Tidak bisa di
Akal-Akali datangnya tidak bisa di tolak. Tidak datangnya tidak bisa di pinta.
Itulah qudrat ( Kuasanya ).
Allah itu satu Dzat wenang kuasanya, yang meliputi :
Satu Ruh Hidupnya
Satu Nur ilmunya
Satu Wujud Adanya
Dimana
adanya Allah yaitu di Muhammad. ( yang mana arti Muhammad ialah Kehidupan Alam
dan seluruh Makhluknya ).
Mari kita kaji tentang
tahapan Ma’rifat yang telah di tulis dalam buku panduan kerohanian Yayasan
Benteng Surya Nusantara. Ada tiga tahapan Ma’rifat.
1.
Ma’rifat
Sejati
2.
Ma’rifat
Suhudi
3.
Ma’rifat
Nur imthimah. ( Bhatin Rosulullah )
Kita balikan cara mengkajinya dari atas terlebih
dahulu. Agar mudah kita fahaminya.
1.MA’RIFAT NUR IMTHIMAH ( Bhatin Rasulullah )
Ialah Ma’rifat yang menguasai Alam Nuraninya
Rosulullah.
SIRR, BUDI, CIPTA, RASA.
Awalnya; Dzat, Sifat, Asma, Af’al.
(ALLAH)
Dzatullah menjadi Sirr = Hati Rasulullah
Sifatullah menjadi budi = Ucapan
Rasulullah
Asmatullah menjadi Cipta = Akhlak
Rasulullah
Af’alullah menjadi Rasa = Sifat
Rosulullah
Inilah Bhatin Rasulullah; Sirr, Budi,
Cipta, Rasa.
Menjadi Rukun;
SIRR = Rukun Iman
BUDI = Rukun Islam ALIF
CIPTA = Rukun Ikhsan
RASA = Rukun jasmani
Yang terdapat dalam tiga Alam; Ilmu,
Makhluk, dan Dunia
Awalnya
alam Ilmu; LAHUT, MALAKUT, MULKI, JABARUT.
LAHUT menjadi
Ruhani - RUH
MALAKUT menjadi Nurani - NUR LAM awal
MULKI menjadi hidupNya Akal Lugowi -
AL-QUR’AN
JABARUT menjadi kehidupan Nabawi
- AL-HADIST
Awalnya alam Dunia; NARUN, HAWAUN, MAUN,
TUROBUN.
NARUN menjadi langit - Matahari
HAWAUN menjadi bumi
- Bulan LAM akhir
MAUN menjadi tumbuhan - Bintang
TUROBUN menjadi Hidupnya dunia - kehidupan Dunia
Awalnya alam makhluk; MADA, MADI, MANI,
MANINGKAM
MADA Menjadi jantung/nafas - Bapak
MADI Menjadi hati/bhatin - Ibu HA
MANI Menjadi Otak/akal dan fikiran - Rasa
MANINGKAM Menjadi Hidupnya jasmani - kehidupan makhluk
inilah
Satu Sifat Zais-Nya ALLAH yaitu Alam Diri RASULULLAH. Yang isinya seluruh Alam
dan Makhluk-Nya.
derajat iman sejati ( Insan Kamil
Mukamil )
menjadi hurup pokal dalam kehidupan
dunia ialah E yaitu ESANYA ALLAH..
Hidup Rasul-Nya :
Tidak gerak kalau tidak di gerakkan Allah
Tidak berucap kalau tidak di ucapkan Allah
Memasrahkan sepenuh kehidupan kepada Allah
Hidup di liputi Rahmat-Nya Allah.
Kehidupan Rasul-Nya :
Bisanya hanya di bisakan sama Allah
Taunya hanya di kasih tau sama Allah
Mampunya hanya dimampukan sama Allah
Tidak ada pengakuan dirinya sendiri
Mati dirinya yang ada hanya kuasanya Allah.
Akan selalu ada dalam setiap masanya, Manusia
pilihan Allah. Yang hidup dan kehidupannya seperti ini. Untuk mengatur seluruh
kehidupan dengan bhatinnya. Tidak pernah tidur Bhatinnya mengurus kehidupan
umat.
Silahkan cari kalau anda merasa memiliki kemampuan
untuk mencarinya.
Silahkan puterin jagat raya ini kalau anda merasa
bisa menemuinya.
Tapi ingat jika masih tertanam merasa bisa, merasa
memiliki dalam Hatimu mustahil anda bisa menemukannya.
Karena syaratnya cuma satu yang bisa menemuinya
yaitu manusia yang telah mati didalam hidup. Artinya mati rasa bisa, mati Rasa
memiliki pada hatinya yang ada hanya Allah. Itulah makna kalimat; Innalilahi Wainna Illaihi
Rojiun. Dari Allah kembali kepada Allah.
Disematkan dalam Al-quran Alif, Fatah, Kasroh, Domah
( A, I, U ) itulah ALLAH. Tidak pisah tidak jauh dengan sifatnya RASULULLAH
SAW.
TEKAD ROSULULLAH = DZATULLAH
UCAPAN ROSULULLAH = SIFATULLAH
AKHLAK ROSULULLAH = ASMATULLAH
RASA JASAD ROSULULLAH = AF’ALULLAH
Itulah Ma’rifat Nur Imthimah ( Bhatin Rosulullah ).
Derajat Kerosulan. Kubur sejati, Gudang Ilmu, yang mengatur seluruh kehidupan
dunia dan akherat.
2.
MA’RIFAT
SUHUDI
Ialah Ma’rifat yang menguasai Alam Ruhani.
Ruhani ialah alam
kehidupannya Allah. Kehidupannya Allah itulah 20 Sifat wajib bagi Allah. Inilah
derajat ISLAM SEJATI ( Ruh Ilmu Rasulullah )
Yang Awalnya dari
Ruhani Rosulullah
Menjadi Al-Quran dan
Hadist, menjadi Rukun Iman, menjadi Ilmu
Menjadi Dzat dan Sifat.
RUH IDHOFI – Nyawa. artinya; Dzat HidupNya Allah
RUH RUHANI – Sifatullah. Rasa Hidup (Rahman dan Rahim)
itulah
Rasulullah.
RUH NURANI – Sifat Rosulullah ( Sirr, Budi, Cipta,
Rasa )
itulah Rasa Cinta
RUH QUDSI – Lugowi, Dzat Ilmu-Nya Allah menjadi ( Al-Quran ) menjadi akal
dimanusia.
RUH SULTHONI – Nabawi, Sifat Rosulullah menjadi Kehidupan
( Hadist ) menjadi pikiran
dimanusia.
Menjadi Rukun Iman -
Menjadi Ilmu Dzat - Dzat dan Sifat - Kitab
1. Iman kepada Allah - Dzat -
Dzatullah – Dzat - Fatah tain : AN
2. Iman kepada Malaikat - Sifat -
Sifatullah - Sifat - Fatah tain : AN
3. Iman
kepada Kitab -
Tawakkal - Al-Quran –
Dzat - Kasroh tain : IN
4.
Iman
kepada Rasul -
Ikhlas -
Hadist - Sifat - Kasroh tain : IN
5. Iman
kepada Hari Kiamat - Sabar - Ruhani - Dzat - Domah tain : UN
6.
Iman
kepada Qodho dan Qodhar - Tobat - Jasmani - Sifat - Domah tain : UN
Makna
Fatah tain, Kasroh tain, domah tain ( An, In, Un ) Hakekatnya.
Utusan - utusan Allah.
Yaitu : AULIA-NYA ALLAH, NABI dan WALI.
Yang bertugas menyebarkan Rahmat kepada
Seluruh alam
Makna dari BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIMI
. ( Allah, maha pengasih dan penyayang)
Saling Asah,
Saling Asih, Saling Asuh kata prabu Siliwangi.
Inilah yang
disebut sejatinya Shalat. Menyatunya Jasmani dengan Ruhani. Dzat dan Sifat.
Cinta dan Rasa. Menjadi wujud Shalat. Derajat para Nabi, Wali dan Empat sahabat
yang menguasai Ilmu Dzatullah.
3.MA’RIFAT
SEJATI
ialah tingkatan
Ma’rifat yang menguasai Alam Jasmani inilah derajat Insan Kamil ( Nur Ilmu
Rasulullah ) tingkatan ini yang ditunjuk menjadi Mursyid sejati Oleh
Rasulullah. Tiap masa atau jaman hanya satu Mursid sejati adanya. Yang ribuan
ialah Sifat-Nya.
Awalnya dari Alam
Jasmani Rasulullah
Menjadi Hurup dan tanda
bacaan dalam Al-Quran.
Menjadi Rukun Islam, menjadi Ilmu dan
Menjadi Rukun Jasmani.
ALAM JASMANI - HURUP AL-QUR’AN -
RUKUN ISLAM
Ruh Robbani -
Tanda Bacaan Al-Quran - Syahadat
Ruh jasmani -
Sukun -
Solat
Ruh rohmani -
Tasdzid -
Zakat
Ruh nabati -
Sukun Ashl -
Puasa
Ruh rewani -
Waqof -
Haji
Menjadi ILMU SIFAT - MENJADI RUKUN JASMANI
Ma’rifat - Penglihatan. Mesti sampai kepada
Maha MelihatNya ALLAH
Ha’kikat - Pendengaran. Mesti sampai kepada
Maha MendengarNya ALLAH
Thoriqat - Penciuman/Nafas. Mesti sampai
kepada Maha HidupNya ALLAH
Syareat - Ucapan. Mesti sampai
kepada Maha BerucapNya ALLAH.
Seluruhnya dirangkum
dalam Hakikat Wudhu.
1.
Membasuh
telapak tangan : jangan campur adukan Hak dan Bhatil.
Halal dan Haram, jaga kesucian jasmani
dengan rizki-rizki yang Halal.
2.
Kumur-kumur : jaga Halal dan Haramnya
makanan yang dimakan.
Jaga ucapan. Jaga kesucian Dzat-Nya
Allah agar ucapan menjadi Maha berucapnya Allah.
3.
Membasuh
Hidung : adanya Nafas Syareatnya
adanya kehidupan.
Tafakuri Nafas yang masuk kemana? Nafas
yang keluar ujungnya kemana?
Sehari Semalam berapa kali bernafas?
Manusia sebagai Makhluknya, hanya di
hidupkan ingat akan kematian.
Sesuaikan kehidupan yang kita lakukan
dengan Maha Hidup-Nya Allah.
4.
Membasuh
Muka : Jaga Sifat Kehidupan.
Derajat manusia tergantung Sifat Kehidupannya, yang Pertama dilihat itulah
wajah atau sifatnya.
Jaga penglihatan mata mesti sampai
kepada Maha Melihat-Nya Allah.
5.
Membasuh
Tangan : Gerak Tangan semuanya
mesti menjadi ibadah seperti sholat, selalu bereng antara gerak tangan dengan
mulut yang berucap Allahu Akbar. Artinya Hadirkan Allah dalam setiap tindakan.
6.
Membasuh
Rambut : Kepala ialah tempat
mahkota dan derajat manusia ditentukan oleh isi kepalanya yaitu Akal. Jadikan
Akal sebagai Sifat Rasa Rosulullah yang menjaga kerukunan penglihatan,
pendengaran, penciuman dan ucapan.
7.
Membasuh
Telinga : Pendengaran ialah
Rahmat Allah jadikan Apapun yang terdengar itu ilmu. Sebagai cahaya penerangan
kehidupan.
8.
Membasuh
Kaki : Hadirkan Allah dalam
setiap langkah kaki, artinya melangkah hanya menuju Ridho Allah.
Berjalanlah dalam Rahmat-Nya Allah.
Jangan putus asa dalam segala hal. Sabar, Ikhlas dan Tawakkal kepada Allah swt.
Inilah derajat Ma’rifat Sejati yang
telah mensucikan Jasmaninya. Untuk melakukan ibadah. “LAA HAULA WALLA QUWWATA
ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADHZIM”
Sempurnanya wudhu sebelum sholat.
Coba
perhatikan apa yang bisa kita sombongkan dalam ibadah dalam wudhu saja belum tentu
bisa sempurna. Bagaimana ibadahnya..
Inilah Hakekatnya yang selalu di jaga
wali Syech Abdul Qodir Jailani tidak putus menjaga wudhunya. Yaitu kesucian
jasmaninya.
Inilah Hakekatnya yang selalu dijaga Sayyidina
Ali Bin Abi Tholib tidak pernah melihat kemaluannya sendiri. Artinya Jasmaninya
tidak pernah kotor dan tidak membuat malu dihadapan Allah.
Coba
kita tafakur, dengan kehidupan para pemimpin yang ada saat ini.
Banyak yang mengaku Mursyid sifatnya
jauh dari wudhu .
dalam setiap gerak dan ucapnya bukan
Allah yang dihadirkannya tapi dirinya sendiri mengaku bisa, mengaku kuasa. bahkan
tidak sedikit yang berbicara bisa menyampaikan langsung kepada Dzat-Nya ALLAH.
Padahal hanya Rosulullah yang bisa Ma’rifat Dzat. Kita manusia biasa hanya
berharap Syafaat dari Rosulullah SAW.
Syarat-syarat menjadi Mursyid;
1.
Bersih
jasmaninya (sempurna dalam Wudhu)
2.
Tekad,
Ucap, Akhlaknya Lurus (hanya kepada Allah)
3.
Menguasai
Ilmu Sifat.( syareat, thorikat, hakikat, dan ma’rifat)
4.
Kenal
kepada 4 sahabat Rosulullah, Aulia, Nabi, Wali dan Ulama. baik dalam Hidup
maupun dalam kehidupannya.
5.
Telah
berjumpa dengan Rasulullah baik dalam hidup maupun dalam kehidupannya.
6.
Ditugaskan
langsung oleh Baginda Rasulullah SAW.
Syafaat Rosulullah ialah RASA CINTA yang
ada dalam Nurani kita. bukan Rasa Nafsu, tapi Rasa Allah yang ada. Dalam setiap
Gerak Jasmani kita.
Rasa sebagai benang merah pengikat hubungan
umat. Siapa yang Rasa Cintanya nyambung, artinya yang dicintai menerima
cintanya. Maka akan wujud Akhlak dan Sifat yang baik. Itulah Wujud PAHALA.
Ibadahnya menghasilkan kebaikan sifat Akhlak yang Mulia.
Hanya
Wali yang kenal Wali
Hanya
Nabi yang kenal Nabi
Hanya
Rosul yang kenal Rosul
Hanya
Allah yang kenal Allah
Kami hanya manusia biasa, yang tidak
memiliki tujuan kehidupan kecuali ingin bersatu dengan hidupnya Allah.
Dengan Syareat mendirikan Yayasan Benteng
Surya Nusantara ini, mudah-mudahan menjadi jalan menyatunya kehidupan kita
dengan Hidupnya Allah.
Kami tidak ada Hak untuk memaksa. Karena
kami yakin tidak akan duduk dikursi yang sama antara Hak dengan Bhatil. Seribu
Bukti kami berikan bagi yang tidak percaya tidak akan sampai kepada yakin. Tapi
bagi yang yakin tanpa bukti sekalipun akan sampai kepada Haikul Yakin.
Sejatinya
Ruh tidak perlu Jasad tapi Jasad yang perlu Ruh . untuk bisa hidup.
Begitupun Yayasan ini sejatinya tidak
perlu anggota. Tapi Anggotalah yang perlu Yayasan ini untuk bisa menjalankan
kehidupan yang semestinya.
Seperti agama tidak perlu umat. Tapi
umatlah yang perlu Agama.
Hal seperti ini bukanlah Faham baru.
Tapi ini Faham Awal. Bila saat ini kita baru mendengarnya, Bukan berarti
ilmunya yang baru, tapi hal ini baru sampai kepada kita. Alhamdulillah kita
bersyukur kepada Allah. telah di memberikan pengetahuan yang sejatinya.
Mudah-mudahan kita bisa menjalankannya.
Inilah ilmu yang Hak. sebagai petunjuk
untuk kita sebagai makhluk-Nya dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang
semestinya.
Jalankan rutinitas Ibadah dan bekerja
yang telah dicontohkan Nabi Muhammad Shalallahu’ Alaihi Wassalam. Sesuai dengan
maksud dan tujuan diutusnya Rasulullah yaitu untuk menyempurnakan Akhlak.
Luruskan TEKAD, UCAP dan AKHLAK Sampai
kepada RASA RASULULLAH.