Kesadaran Manusia Tentang Lingkungan
Manusia telah sejak lama memodifikasi alam untuk kepentingan hidupnya. Mulai dengan cara yang sangat sederhana dan hanya mengambil secukupnya dari alam, sampai dengan cara moderen dan mengeksploitasi terkadang jauh melebihi kemampuan alam itu sendiri. Manusia sebenarnya mulai sadar, bahwa perbuatan memanipulasi lingkungan itu dapat menimbulkan berbagai krisis ekologi, bahwa sumber daya alam ada batasnya, dan bahwa kerusakan lingkungan alamiah berakibat fatal bagi kelangsungan hidup umat manusia itu sendiri. Peradaban moderen sendiri memang ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diarahkan untuk menaklukan alam. Sebagai obyek yang ditaklukan maka segala sumber dayanya dimanfaatkan untuk kepentingan usaha produktifnya.
Kesadaran mengenai pentingnya kelestarian lingkungan hidup telah dikenal manusia sejak lama. Dapat dikatakan kearifan lingkungan yang dimiliki oleh setiap masyarakat tradisional adalah paling awal dari kesadaran lingkungan karena mereka yang secara langsung dapat menyatu dengan alam itu sendiri. Bahkan ada ahli yang beranggapan bahwa gambar-gambar di dinding batu yang dibuat oleh manusia purba merupakan bukti usaha manusia memahami lingkungan alamiahnya dan itu bisa dijadikan sebagai pelajaran dalam mengenal lingkungan.
Masalah ketergantungan manusia dan makhluk hidup kepada sumber daya alam telah diungkapkan oleh Aristoteles, Herodotus, Polybus, dan Hipocrates. Pada permulaan abad Pertengahan pemikiran di bidang ini sempat menghilang, sampai kembali diungkapkan oleh Ibnu Khaldun. Beliau adalah sarjana Arab yang dapat dianggap sebagai penggali pemikiran rasional Yunani Kuno, dan ikut memberi landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan moderen.